Friday, 22 January 2016

MENGGAPAI CINTA ILLAHI DENGAN SHOLAT


Pengertian
Shalat secara harfiyah (lughat) berarti doa. Sedangkan secara istilah adalah bacaan dan gerakan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-sarat tertentu.

Dalil Kewajiban Dan Keutamaan Shalat 
Hakikat manusia diciptakan didunia ini adalah semata-mata untuk ibadah sebagai wujud penghambaan dirinya sebagai mahluk yang senantiasa membutuhkan belas kasih-Nya. Diantara wujud penghambaan ini adalah dengan melaksanakan sholat. Allah berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
Artinya; "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat" (QS An-Nisa’; 77)

Redaksi ayat diatas berbentuk suatu perintah yang mengindikasikan diwajibkannya sholat, sebagaimana dalam kaidah usul fikih bahwa shighot amr (perintah) menunjukkan implikasi hukum wajib
Diantara ayat Al-Qur’an yang menjelaskan keutamaan sholat adalah sebagai berikut:

ااتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: “Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut; 45)

Akan tetapi sholat yang dapat mendatangkan keutamaan tersebut hanyalah sholat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan penghayatan terhadap kandungannya.

Sholat Fardlu
Dalam sehari semalam umat islam diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu, yakni:
1.     Dzuhur, waktunya mulai tergelincirnya matahari sampai waktu ketika bayang-bayang sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut.     
2.     ‘Ashar, waktunya mulai habisnya waktu dzuhur sampai terbenamnya matahari.
3.     Maghrib, waktunya mulai habisnya waktu ‘ashar sampai munculnya mega kuning.
4.     ‘Isya’, waktunya mulai habisnya waktu maghrib sampai datangnya fajar.
5.     Shubuh, waktunya mulai habisnya waktu ‘isya’ sampai terbitnya matahari.

Syarat Wajib Sholat
Seseorang wajib melakukan sholat apabila memenuhi enam syarat, yaitu:
1.     Islam. Namun orang murtad wajib mengqodloi sholat yang ia tinggalkan pada waktu murtadnya.
2.     Baligh. Namun anak kecil yang sudah berumur tujuh tahun hendaklah diperintah untuk sholat dan diajarkan hal-hal yang menjadi kewajibannya ketika baligh. Diperintahkan juga untuk memukulnya apabila ketika telah berumur sepuluh tahun dia masih belum mau melakukan sholat. Pukulan yang dimaksud adalah pukulan yang sekira membuat jera tetapi tidak sampai melukai. Kewajiban ini dibebankan pada kedua orang tuanya serta orang-orang yang mempunyai kuasa atas dirinya.
3.     Berakal. Bagi orang gila, pingsan, epilepsi, dan mabuk yang semua itu bukan dikarenakan kecerobohan tidak wajib mengqodloi sholat yang mereka tinggalkan.
4.     Suci dari haidl dan nifas.
5.     Sampainya dakwah islam kepadanya.
6.     Memiliki pendengaran dan penglihatan. Sehingga seseorang yang sejak kecil tidak mempunyai kedua indra tersebut tidak wajib melaksanakan sholat, karena dirinya tidak mampu memahami syari’at islam. berbeda dengan seseorang yang kehilangan kedua indra tersebut setelah dirinya paham akan syari’at, maka dirinya tetap berkewajiban sholat.

Standar Baligh
Seseorang dihukumi baligh apabila mengalami salah satu dari tiga hal berikut ini:
1.     Genap berumur lima belas tahun dengan hitungan tahun Qomariyah bagi laki-laki maupun perempuan
2.     Keluar sperma bagi laki-laki maupun perempuan
3.     Haidl bagi wanita

Syarat Sah Sholat
Syarat adalah hal-hal yang harus terpenuhi sebelum melakukan ibadah. Syarat sah sholat ada lima:
1.   Suci dari hadats besar, kecil dan najis
2.   Menutup aurat dengan pakaian/ kain suci yang dapat menutupi warna kulit, meskipun pakaian itu sangat ketat sehingga lekuk tubuh tetap tampak. Namun yang utama adalah pakaian yang sopan syar’an wa’adatan. Aurot laki-laki antara pusar sampai dengan lutut, sedangkan aurot perempuan adalah seluruh anggota badan selain wajah dan kedua telapak tangan. Namun untuk laki-laki tidak wajib menutup aurot yang terlihat dari arah bawah. Bagi wanita wajib menutup aurotnya dari segala arahnya. Tidak diperkenankan baginya memakai rukuh/mukenah potongan, karena tangan dan lehernya akan terlihat ketika ia melakukan rukuk, terkecuai apabila memakai pakaian yang dapat menutupi tangan serta lehernya
3.   Berdiri di tempat yang suci
4.   Mengetahui masuknya waktu sholat
5.   Menghadap qiblat

Perbedaan Laki-laki dan Perempuan di Dalam Sholat
No
Laki – laki
No
perempuan
1
Merenggangkan kedua siku dari lambung ketika rukuk dan sujud.
1
Merapatkan siku-siku pada lambung ketika rukuk dan sujud.
2
Merenggangkan perut dari paha ketika rukuk dan sujud.
2
Merapatkan perut dengan paha ketika rukuk dan sujud.
3
Mengeraskan suara pada sholat jahriyah.
3
Melirihkan suara jika ada laki-laki lain.
4
Cara mengingatkan imam dengan membaca subhanallah.
4
Cara mengingatkan imam dengan menepukkan telapak tangan kanan pada bagian luar telapak tangan kiri



Rukun Sholat
Rukun adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika melakukan ibadah.
Rukun sholat ada 17:
1.   Niat
Contoh niat sholat:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya berniat sholat fardlu dhuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat, dengan melaksanakannya pada waktunya, sebagai makmum lillahi ta’ala.”

2.   Berdiri jika mampu
3.   Takbirotul ihrom
4.   Membaca Surat al-Fatihah dengan basmalah
5.   Rukuk, Batas minimalnya adalah merunduk hingga tangan bisa meraih lutut
6.   Thuma`ninah (berhenti sejenak)
7.   I’tidal, yaitu bangun dari rukuk hingga tegak
8.   Thuma’ninah
9.   Sujud dua kali dengan meletakkan sebagian kening pada tempat sujud.
10. Thuma`ninah
11. Duduk diantara dua sujud dengan tegak
12. Thuma’ninah
13. Duduk pada tahyat Akhir
14. Membaca tasyahud Akhir
15. Membaca do`a sholawat ketika tasyahud akhir
16. Salam pertama
17. Tartib.
Catatan:
§  Tidak boleh mengurangi tasydidnya bacaan yang menjadi rukun sholat dan harus dibaca sekiranya dapat terdengar oleh orang yang membaca.
§  Batas minimal thuma`ninah adalah waktu yang cukup untuk membaca subhanallah. Dalam melakukan thuma`ninah tidak diharuskan semua anggota badan terdiam, bahkan sekira rukun sebelumnya terpisah dari rukun setelahnya meskipun melakukan gerakan, asalkan gerakan itu tidak sampai membatalkan sholat.

Hal-hal yang Membatalkan Sholat
Ada 10  hal yang dapat membatalkan sholat, yaitu:
1.   Berbicara secara sengaja dengan dua huruf atau lebih, baik yang memahamkan atau tidak, ataupun satu huruf yang bisa memahamkan dengan tanpa ada tujuan untuk dzikir ataupun berdo`a
2.   Tiga gerakan secara terus menerus yang bukan termasuk dari rangkaian sholat
3.   Hadats kecil atau besar
4.   Terkena najis
5.   Terbukanya aurat
6.   Berubahnya niat
7.   Membelakangi qiblat
8.   Makan
9.   Minum
10. Murtad (keluar dari agama Islam).

Kesunahan Sebelum Sholat
Ada dua hal yang disunahkan sebelum sholat, yaitu:
1.   Adzan
2.   ‘Iqamah

Kesunahan di dalam Sholat
Sunah di dalam sholat dibagi dua, yaitu sunah ab’adl dan sunah haiah.
a.     Sunah ab’adl ada enam:
1.   Tasyahud awal
2.   Duduk untuk tasyahud awal
3.   Do’a qunut dalam sholat shubuh dan sholat witir pada paruh akhir bulan ramadlon
4.   Berdiri untuk melakukan do’a qunut
5.   Sholawat pada baginda Nabi SAW pada tasyahud awal
6.   Sholawat pada keluarga Nabi SAW pada tasyahud akhir
Catatan:
Seseorang yang tidak melakukan sunah ab’adl disunahkan untuk melakukan sujud sahwi sebelum salam. Bacaan dalam sujud sahwi adalah:
سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْ   ×3
Artinya: “Maha suci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa.”

b.    Sunah haiah ada 15 (lima belas):

1.   Mengangkat tangan ketika takbirotul ihrom
2.   Mengangkat tangan ketika rukuk
3.   Mengangkat tangan ketika bangun dari rukuk
4.   Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
5.   Membaca doa iftitah
6.   Membaca ta’awudz sebelum membaca fatihah
7.   Membaca dengan volume suara keras pada sholat jahriyah (Maghrib, ‘Isya’, dan Shubuh)
8.   Membaca dengan suara rendah pada sholat sirriyah (Dzuhur dan ‘Ashar)
9.   Membaca ‘’ amin ‘’ setelah membaca al-fatihah
10. Membaca surat setelah al-fatihah
11. Membaca takbir ketika akan rukuk dan "sami’allaahu liman hamidah" ketika bangun dari rukuk
12. Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud
13. Meletakkan tangan di atas paha ketika tahiyat
14. Duduk secara iftirosy ketika melakukan duduk selain tahiyat akhir
15. Salam yang kedua

Waktu-waktu yang Diharamkan untuk Digunakan Sholat
Ada lima waktu yang dilarang untuk digunakan sholat, yaitu:
1.     Setelah sholat Shubuh hingga matahari terbit.
2.     Ketika matahari terbit hingga tingginya mencapai kira-kira satu tombak.
3.     Waktu istiwak yang disebut dengan kulminasi (matahari tepat di atas kepala) hingga tergelincir.
4.     Setelah sholat ‘Ashar hingga terbenamnya matahari
5.     Ketika matahari hampir terbenam sampai matahari terbenam. 



SHOLAT BERJAMAAH

Pengertian
Sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih dengan syarat-syarat tertentu.

Hukum Sholat Berjamaah
Ada perbedaan pendapat mengenai hukum sholat berjamaah. Menurut Imam Rofi’i hukumnya adalah sunah muakkad dan menurut Imam Nawawi adalah fardlu kifayah. Fardlu kifayah akan gugur sekira sudah ada syiar jamaah yang tentunya akan berbeda sesuai kecil atau besarnya suatu daerah

Syarat Sah Berjamaah
Syarat sahnya ada tujuh:
1.   Makmum tidak boleh lebih maju daripada imam dengan batas tumit kaki ketika sholat dengan berdiri dan dengan standar pantat ketika sholat dengan posisi duduk
2.   Mengetahui gerakan imam, baik dengan melihat maupun mendengar
3.   Tidak ada penghalang antara imam dan makmum
4.   Berniat menjadi makmum
5.   Bentuk sholatnya imam dan makmum harus sama
6.   Mengikut imam dalam melakukan atau meninggalkan sunah yang sangat terlihat berbeda ketika melakukan dan tidak, seperti tasyahud awal, sujud tilawah, sujud sahwi. Berbeda dengan sujud istirahat dan semacamnya yang ketika imam atau makmum tidak melakukan maka keduanya tidak terlalu terlihat berbeda
7.   Gerakan makmum tidak boleh mendahului atau tertinggal dari gerakan imam. Hal ini dapat membatalkan apabila terjadi dalam dua rukun sholat yang jenisnya pekerjaan. Apabila terjadi pada rukun sebangsa ucapan selain takbirotul ihrom maka hukumnya makruh, dan apabila terjadi hanya dalam satu rukun pekerjaan maka hukumnya haram, tetapi sholatnya tetap sah. Mendahului atau bersamaan imam ketika takbirotul ihrom menyebabkan batalnya sholat. Hukum bersamaan dengan Imam dalam rukun selain takbirotul ihrom adalah makruh.



SHOLAT-SHOLAT SUNAH

Shalat Sunnah Yang Sunah Dilakukan Secara Berjamaah
Ada lima sholat yang disunahkan untuk dilakukan secara berjamaah, yaitu:
1.   Sholat ‘Idul Fitri
2.   Sholat ‘Idul Adlha
3.   Sholat gerhana matahari
4.   Sholat gerhana bulan
5.   Sholat ‘istisqo (meminta hujan)

Sholat Sunah Rowatib (sholat sunah yang mengikuti sholat fardlu)
Jumlah sholat rowatib yang muakkad ada sepuluh:
1.   Dua rakaat sebelum Shubuh
2.   Dua rakaat sebelum Dhuhur
3.   Dua rakaat setelah Dhuhur
4.   Dua rakaat setelah Maghrib
5.   Dua rakaat setelah ‘Isya`

Sholat Sunah yang muakkad (sangat dianjurkan muakkad)
Selain sholat sunah rowatib, ada tiga sholat sunah yang sangat dianjurkan :
1.   Sholat malam (tahajjud)
2.   Sholat Dluha
3.   Sholat Tarawih
SHOLAT QASHAR DAN JAMA’

Pengertian
Sholat qoshor adalah meringkas shalat dari empat rakaat menjadi dua rakaat.
Sholat jama’ adalah mengerjakan dua sholat fardlu dalam satu waktu. Jika dikerjakan pada waktu yang pertama disebut jama’ taqdim dan jika dikerjakan pada waktu sholat yang kedua disebut jama’ ta’khir. holat yang dapat dijama’ hanyalah sholat Dhuhur dengan ‘Ashar, serta sholat Maghrib dengan Isya’

Syarat Sholat Qashar
Sholat dapat diqoshor apabila telah memenuhi delapan syarat, yaitu :
1.   Bepergian yang bukan karena maksiat.
2.   Jarak perjalanan mencapai 16 farsakh. Mengenai kontekstualisasinya ulama` berbeda pendapat.
a.     Versi kitab Tanwirul Qulub                       : 60,640 Km.
b.    Versi Imam A. Husein Al Mishri               : 94,5 Km.
c.     Versi Imam makmun                                           : 89,999992 Km.
d.    Versi mayoritas ulama’                              : 119,99988 Km.
3.   Sholat yang dilakukan adalah sholat ada` (sholat yang dilakukan pada waktunya) ataupun sholat qodlo` (sholat yang dilakukan di luar waktunya) yang terjadi dalam perjalanan, bukan sholat yang ditingalkan di rumah.
4.   Niat qoshor dilakukan ketika takbirotul ikhrom.
5.   Tidak bermakmum kepada orang yang sholat sempurna (4 roka’at).
6.   Dilakukan masih dalam perjalanan.
7.   Bepergian dengan tujuan yang jelas.
8.   Mengetahui tentang hukum diperbolehkannya sholat qoshor.

Syarat Jama’ Taqdim
Di dalam jama’ taqdim ada lima syarat:
1.   Tartib, yaitu mendahulukan sholat yang pertama (Dhuhur atau Maghrib).
2.   Berniat jama’ taqdim pada sholat yang pertama (Dhuhur atau maghrib).
3.   Muwalah (antara sholat yang pertama dan kedua tidak terpisah oleh waktu yang lama, yakni sekira dapat digunakan untuk sholat dua rokaat dengan cepat).
4.   Dilakukan ketika masih dalam perjalanan.
5.   Kedua sholat yakin dilakukan pada waktu sholat yang pertama.

Syarat Jama’ Ta’khir:
Niat jama’ ta’khir pada waktu sholat yang pertama (Dhuhur dan Maghrib )
Dalam jama’ ta’khir tidak diwajibkan melakukan hal-hal yang disyaratkan dalam jama’ taqdim, namun hukumnya adalah sunah.
Catatan:
Diperbolehkan untuk menggabungkan antara jama’ dan qoshor sholat.



No comments: